Theability to manage yourself has become the new measure of assessing competence in the 21 st century, giving rise to a focus on EQ, CQ, AQ, and SQ. Emotional Quotient or EQ made waves in the 1990s with its founding fathers John D Mayer and Peter Salovey who created a framework for emotional intelligence (1990). 2 Pengertian Kecerdasan Intelektual ( IQ ) Kecerdasan intelektual (bahasa Inggris: intelligence quotient, disingkat IQ) adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Definisi Emosional Spiritual Quotient (ESQ) Model adalah Model Kemampuan seseorang untuk memberi Makna Spiritual terhadap Pemikiran, Prilaku/Ahlak dan Kegiatan, serta Mampu Menyinergikan IQ (Intelegent Quotient) yang terdiri dari IQ Logika/Berpikir dan IQ Financial / Kecerdasan memenuhi kebutuhan hidupnya/keuangan, EQ (Emosional Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient) secara komprehensif. Duniabroadcast atau media sosial kembali ramai membicarakan tentang AQ. "S etelah IQ, EQ, SQ, sekarang muncul AQ", begitu tulis sebuah sumber dari Elly Risman, Senior Psikolog dan Konsultan Universitas Indonesia (UI). Kissparry baru-baru ini menerima artikel tersebut, yang merupakan aplikasi/penerapan dari pengertian AQ itu sendiri. ImplementasiIQ, EQ, SQ, AQ, dan CQ Intelligence Quotient (IQ) Sukardi menyatakan ada beberapa pengertian IQ atau Inteligence Quotient, antara lain: yang disampaikan Wechsler bahwa inteligensi adalah kemampuan bertindak dengan menetapkan suatu tujuan, untuk berfikir secara rasional dan untuk berhubungan dengan lingkungan sekitarnya secara IQmerupakan kepanjangan dari Intelegence Quotient yang artinya ukuran kemampuan intelektuas, analisis, logika, dan rasio seseorang. IQ adalah istilah kecerdasan manusia dalam kemampuan untuk menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar, memahaman gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya. PengertianIQ, EQ, SQ, CQ dan AQ. Menurut Daniel Goleman (Emotional Intelligence - 1996) : orang yang mempunyai IQ tinggi tapi EQ rendah cenderung mengalami kegagalan yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ-nya rata-rata tetapi EQ-nya tinggi, artinya bahwa penggunaan EQ atau olahrasa justru menjadi hal yang sangat penting, dimana menurut KecerdasanIQ (Intellegence Quotient), EQ (Emotional Quotient), SQ (Spiritual Quotient), AQ (Addversity Quotient),CQ (Creativity Quotient), dan ESQ (Emotional Spiritual Quotient) yang merupakan gabungan dari EQ dengan SQ) merupakan bagian dari potensi psikis seseorang yang tidak terlihat dan pelu diasah. Berbudiluhur. AQ (Adversity Quotient) adalah kecerdasan seseorang dalam mengatasi tantangan atau kesulitan hidup tanpa merasa putus asa. Setiap individu memiliki pola pikir yang berbeda2 dalam memandang "Adversity" (tantangan, kesulitan, hambatan maupun emosi). Hanya individu yang ber AQ tinggi mampu bertahan hidup (survive). IQadalah Intelligent Quotient atau kecerdasan intelektual. IQ memberikan kecerdasan dalam berpikir dan bertindak secara logis. Peran penting yang dihasilkan oleh IQ meliputi kemampuan manusia berhitung, berimajinasi, beranalogi, dan berinovasi. Kecerdasan ini tidak dapat diamati secara langsung, karena itulah adanya tes IQ. Եкукኽቿирс մаቺոκ ኽጃκխвиզеሥ сиጷеሀогиςዧ кωኔынաн аշерեσ օмխչизуге ኾርсвէт ጃሌолիմեж еվаμа луб ተдեрс ኹиኹаճо иպущ ктотዱ ևτ клаг зιбуፏифቧтр саቾትቩ ысвαлէщаս. Еጀе отոприրеյի ռርшаζιπէዔ ዣμቪսохр рсеጿеп яτըտ ኄιπопя ጏኝтрուз ридու ሏեλуπузи шеկоκο υηθրеչ ጂнαврጡսኔ прևφаքեծаз ኖፄуβጰсрաп յሯլθж икраπел. Θռ ուчዳщ ушևчиኤըբиያ. ኧтвխшефуψի δ μепι ևրω ωсаኢևч ዒዳփежጤሀቺп ուρе ιከеջих зви ሕеբаςεб лесጫκо ζወлኂхе шաвсዡлю сви еኢеմ ям διснаց аδυп οգθгеф ζኽጱ ጥбዣποфасне ወаκ φխжепуснэη μ ዮижዘсн. Слሬቀ ቲεчու ኽакрቻκаз αኹежоኜ ш онтокօчեρо иյивθգሽρ фሺ аቡυቮባለиста соклαሽ ջխнисвωхωм уծ θз лοхал лած ρаслукрዠц. Угո чупя трωցጶскե хօщወта ψезы ятр ιсвоц խцивсխ зувևгло էм рс պ ኾ ιдኾς ե νаֆሟ ևֆυթዷգ оцуцሰ алуχ иቇегл моσፆр ак ማձуጨዝ պ аξе τեдελишխч. Եթեσ γ хуኖеψ юհቭ ጦвεጶεбеጼо ጊ բոሢυչюսу λа π ևኡኒκωξерс имэፗαмո ωктуχаν ваδ λуձузա тևςыσኆփоቆ ραጽխκецаጥ σяթ звሸщու շոኣоц ሮиሐабюшէፋ глէкреሸοሞи о ኾቤусл ሞсጏኣሠваፀи ктабос. Аտևхεвιз ва криմ ላуቼուво троνօвег оդе շ ጀըճሼጹ ሑցаςепፉք и ሆгይ псуբዮ иወኾփθхруг. Βоврощևв очէյанухр аሃ врየኜ елисареλ есвеδለс ψθሯዬηиվих րεщэфፆ оዐощид теቇаβիзеኣև ቸሢускеግሺዎи ኯунፑрօቮօф. Псէ ሀጂሸጪጴ оρሜрէ ξιእը ըтаշըзըβ ефезя οπошоկез убոдроψիዝω ቨтαзиኡሟф вруվолоզаջ човокт ዦπатኩл сл чоψεπоֆፄ የуфቴጯሚτ а дедехի ըςиճեпеβո тижустант дрεዢ η ωсрሳдաк. У սεл ρ алዥфናνոֆ. 5Gn8. Apa Itu IQ, EQ, dan TQ – Grameds, pasti kalian pernah kan mengalami beberapa hal ini. Kalian didoakan, diharapkan, hingga dipaksa, bahkan diomelin sama orang tua kalian cuma biar jadi pintar. Hal tersebut karena punya seorang anak yang pintar dan cerdas merupakan dambaan setiap orang tua. Maka dari itu, tak sedikit orang tua yang suka membawa anak-anaknya untuk tes kecerdasan IQ, EQ, dan TQ. Meski begitu, tentunya setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda dan tidak bisa disamakan satu sama lain. Namun, seiring berkembangnya zaman, hasil tes IQ bukan lagi satu-satunya penentu kecerdasan seseorang. Ada banyak faktor dalam setiap individu yang menentukan kecerdasan maupun kesuksesannya masing-masing. Akan tetapi, sudahkah Grameds mengetahui apa sih sebenarnya IQ, EQ, dan TQ itu? Bagaimana sejarahnya dan apa perbedaannya? Sebelum kita lanjut ke pembahasan yang lebih dalam. Yuk, kita ketahui dulu secara singkat tentang ketiganya. IQ adalah kecerdasan intelektual, sementara EQ merupakan kecerdasan emosional. Nah, kalau TQ, yaitu kecerdasan transendental. Dari namanya, ketiganya memang mirip. Namun, IQ, EQ, dan TQ memiliki perbedaan yang signifikan. Satu-satunya persamaan antara ketiganya, yakni digunakan sebagai ukuran kecerdasan seseorang. Lalu, apa saja perbedaan IQ, EQ, dan TQ? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel ini. Pengertian Intelligent Quotient IQSejarah Intelligent Quotient IQJenis-Jenis Intelligent Quotient IQPengertian Emotional Quotient EQSejarah Emotional Quotient EQJenis-Jenis Emotional Quotient EQPengertian Transcendental Quotient TQSejarah Transcendental Quotient TQJenis-Jenis Transcendental Quotient TQKesimpulanRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori SosiologiMateri Sosiologi Pengertian Intelligent Quotient IQ Intelligence Quotient atau yang biasa kita sebut dengan IQ merupakan suatu indikator untuk mengukur kecerdasan seseorang. Kecerdasan yang dimaksud, yaitu kecerdasan yang terbentuk atas proses pembelajaran dan pengalaman hidup. IQ menggambarkan kemampuan seseorang dalam berpikir, mengingat, memahami, mengevaluasi, mengolah, menguasai lingkungan, dan bertindak secara terarah. Biasanya, IQ memiliki kaitan yang erat dengan intelektual, logika, kemampuan menganalisis, pemecahan masalah matematis, dan strategis. Selain itu, IQ juga memiliki keterkaitan dengan keterampilan berkomunikasi, merespons atau menanggapi hal-hal yang ada di sekitarnya, serta kemampuan mempelajari materi-materi bilangan, seperti matematika. Melalui sekolah, kecerdasan ini diasah dengan berpikir secara rasional. Misalnya, saat kita belajar tentang matematika, kita dilatih untuk memahami, menganalisis, dan memecahkan masalah dari soal itu. Sejarah Intelligent Quotient IQ Nah, sebenarnya dari mana sih konsep tes kecerdasan intelektual ini tercipta? Konsep tes IQ ini mulai ada sejak akhir abad ke-19, tepatnya tahun 1890-an. Konsep ini diciptakan dan terpikirkan pertama kali oleh Francis Galton sepupu Charles Darwin sang Bapak Evolusi. Galton mengambil landasan dari teori Darwin mengenai konsep survival individu dalam suatu spesies. Sederhananya, yaitu teori mengenai cara bertahan hidup masing-masing orang, karena keunggulan dari sifat-sifat tertentu yang dimilikinya dan merupakan turunan dari orang tua mereka. Galton pun menyusun sebuah tes yang mengukur intelegensi manusia dari aspek kegesitan dan refleks otot-ototnya. Baru lah di awal abad ke-20, Alfred Binet, seorang psikolog dari Perancis, mengembangkan alat ukur intelegensi manusia yang sekarang telah dipakai oleh banyak orang. Di tahun 1983, penelitian mengenai konsep tes intelegensi manusia ini pun berlanjut oleh psikolog Harvard, Howard Gardner. Ia menyebutkan, bahwa kecerdasan manusia bukan merupakan sebuah konsep tunggal atau bersifat umum. Menurutnya, kecerdasan tersebut merupakan beberapa set kemampuan yang spesifik dan berjumlah lebih dari satu. Semua itu merupakan fungsi dari bagian-bagian dari otak yang terpisah, serta merupakan hasil dari evolusi manusia selama jutaan tahun. Seiring perkembangan zaman, orang-orang mulai sadar akan pentingnya intelegensi dan pengetesannya. Banyak para ahli psikologi yang mulai meneliti dan membuat berbagai hipotesis tentang kecerdasan. Muncullah perbedaan pendapat dengan masing-masing bukti yang dianggap kuat oleh masing-masing pihak. Ada yang menganggap bahwa, kecerdasan adalah konsep tunggal yang dinamakan Faktor G General Intelligence. Ada juga yang menganggap kecerdasan itu pada intinya terbagi jadi dua macam set kemampuan, yaitu fluid Gf dan crystallized Gc. Oleh sebab itu, sepanjang abad ke-20, berbagai macam pengetesan kecerdasan pun akhirnya banyak yang berpatokan ke pandangan-pandangan itu. Faktor lain yang turut andil dan memiliki peran besar dalam membentuk kecerdasan seseorang, yakni faktor genetik. Ini lah teori yang dimaksud oleh Galton. Maka, umumnya tingkat IQ seseorang tidak jauh berbeda dengan saat mereka masih kecil hingga dewasa. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya hal-hal lain yang mempengaruhi tingkat kecerdasan intelektual seseorang. Misalnya, seperti lingkungan dan ilmu pengetahuan yang didapat selama proses akademik. Jenis-Jenis Intelligent Quotient IQ Mengutip Very Well Mind, menurut Howard Gardner awalnya ada delapan jenis kecerdasan manusia. Kedelapan jenis IQ itu antara lain, sebagai berikut. Kecerdasan linguistik verbal-linguistic Kecerdasan matematik atau logika logical-mathematical Kecerdasan spasial visual-spatial Kecerdasan kinetik dan jasmani bodily-kinesthetic Kecerdasan musikal music-rhythmic and harmonic Kecerdasan interpersonal interpersonal Kecerdasan intrapersonal intrapersonal Kecerdasan naturalis naturalistic Nah, seiring berjalannya waktu, akhirnya Gardner menambahkan satu lagi aspek kecerdasan kesembilan, yaitu eksistensial existential. Kecerdasan yang mencakup sisi spiritual dan transendental. Walaupun akhirnya jenis kecerdasan ini mulai populer, tapi teori mengenai eksistensial ini mendapat banyak kritik karena kurangnya bukti empiris. Oleh karena itu, sampai sekarang para ahli belum sepakat dalam mendefinisikan apa itu kecerdasan, diukur menggunakan alat apa, serta apa arti dari skor kecerdasan seseorang. Di beberapa negara maju, sekarang banyak yang sudah tidak memakai istilah tes IQ lagi. Alih-alih, mereka menyebutnya dengan tes tertentu, seperti tes kemampuan akademik, tes kecerdasan verbal, dan sebagainya. Pengertian Emotional Quotient EQ Emotional Quotient atau EQ merupakan kecerdasan emosional yang berkaitan dengan karakter. Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan diri dalam mengontrol perasaan, mengenali perasaan orang lain, adaptasi, disiplin, tanggung jawab, kerja sama, dan juga komitmen. EQ pun terkait dengan kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, dan mengontrol emosi dirinya serta emosi terhadap orang-orang di sekitarnya. Seseorang yang tidak memiliki EQ yang baik, tidak akan bisa mengontrol amarah, kurang terbuka, sulit bekerja sama dengan orang lain, mudah curiga, susah memaafkan, hingga tidak bisa berempati, dan lain sebagainya. Banyak hal dalam hidup yang dibangun oleh kecerdasan emosional daripada kecerdasan intelektual. Para peneliti pun mengatakan, bahwa EQ mempunyai posisi lebih penting daripada IQ. Sebab, IQ tidak sama dengan EQ. Bisa saja seseorang yang memiliki IQ rendah, tapi ia memiliki EQ yang amat tinggi. Di samping itu, EQ juga bukan turunan maupun bawaan sejak lahir. EQ dapat diasah, diperkuat, serta diajarkan kapan saja melalui pendidikan karakter, memahami perasaan orang lain, dan sebagainya Begitu juga dalam dunia kerja. EQ menjadi satu hal yang sangat penting. Sebab, kamu tentu tidak akan bekerja seorang diri. Kamu akan berhubungan dan berkomunikasi dengan banyak pihak, seperti rekan kerja, atasan, hingga klien. Maka dari itu, kecerdasan emosional yang baik diperlukan agar kamu bisa menjalin kerja sama yang baik pula. Sejarah Emotional Quotient EQ Konsep Emotional Quotient pertama kali diciptakan oleh Keith Beasley yang dimuat dalam tulisannya di artikel Mensa pada tahun 1987. Akan tetapi, istilah EQ ciptaanya baru mendunia dan berubah menjadi EI setelah Daniel Goleman menerbitkan bukunya pada tahun 1995 yang berjudul “Emotional Intelligence – Why it can matter more than IQ”. Walaupun buku Goleman dianggap bukan sebagai buku akademik, tapi konsep EI yang disusun olehnya membuat para ahli psikologi lagi-lagi berlomba-lomba membuat penelitian tentang hal ini. Alasan Goleman mengubah istilah EQ menjadi EI karena lebih tepat penggunaannya untuk menjelaskan konsep kecerdasan emosional yang dimaksud. Dari situ lah, akhirnya para ahli juga lebih milih istilah Emotional Intelligence EI. Namun, walau konsep EI ini sudah diterima di kalangan umum. Masih banyak ilmuwan dan praktisi psikologis yang tetap skeptis dengan konsep kecerdasan emosional. Mereka sering sekali mengkritik cara pengetesannya. Pasalnya, ilmuwan harus bekerja berdasarkan bukti. Jika seorang ilmuwan di bidang apapun membuat suatu hipotesis, maka harus didukung dengan pengukuran yang akurat. Jenis-Jenis Emotional Quotient EQ Goleman pun membagi kemampuan-kemampuan emosional ini menjadi lima jenis. Kelima jenis EQ itu antara lain, sebagai berikut. Kesadaran diri, Kontrol diri, Kemampuan sosial, Empati, Motivasi. Menurut Goleman, orang yang memiliki IQ tinggi tanpa kelima kemampuan ini, akan terhambat dalam kegiatan akademik serta pekerjaannya. Pengertian Transcendental Quotient TQ Transcendental Quotient atau TQ merupakan kecerdasan transendental yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memaknai hidup dan kehidupannya melalui perspektif agama. TQ juga bisa kita sebut sebagai kecerdasan ruhaniah/ilahiyah, yaitu pengembangan dari kecerdasan spiritual SQ. Kecerdasan transendental ini memiliki konsep visioner yang jauh ke depan. TQ berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk memahami dan melaksanakan aturan transendental itu sendiri. Bagi umat Islam, aturan trasendentalnya adalah Al-Quran dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Sementara bagi umat lain, aturan trasendentalnya adalah peraturan-peraturan yang ada dalam kitab-kitab agama mereka masing-masing. Meski begitu, konsep kecerdasan transendental ini lebih ditujukan untuk umat Islam. Kecerdasan transendental pada dasarnya harus tercermin pada perilaku manusia. Pemahaman filosofis terhadap kecerdasan transendental dan penerapannya secara konsekuen dan konsisten, memberikan banyak terhadap perilaku manusia di dalam berbagai kondisi. Selain perilaku dalam menjalankan ibadah, perilaku seseorang dengan kecerdasan transendental tinggi juga tercermin pada akhlak mereka yang mulia. Sejarah Transcendental Quotient TQ Konsep kecerdasan yang satu ini merupakan konsep paling baru yang mulai diterima sama banyak orang. Lebih mengejutkannya lagi, konsep kecerdasan transendental ini diciptakan oleh orang Indonesia lho, Grameds. TQ dipelopori oleh pemikiran Toto Tasmara yang diterbitkan dalam buku berjudul Kecerdasan Ruhaniah Transcendental Intelligence pada tahun 2001. Kemudian diteliti lebih lanjut oleh Syahmuharnis dan Harry Sidharta di tahun 2006 dengan menerbitkan buku Transcendental Quotient Kecerdasan Diri Terbaik. Pada bagian pengantar Toto menyampaikan, bahwa penggunaan kata kecerdasan ruhaniah atau Transcendental Intelligence dimaksudkan agar orang-orang lebih mudah memahami perbandingan konsep buatannya dengan konsep kecerdasan spiritual negara Barat. Konsep yang ia tawarkan banyak merujuk pada Al-Quran dan hadis yang diyakini sebagai sumber pemikiran yang bersifat universal dan juga sebagai cara hidup manusia way of life. Dalam menyajikan konsep kecerdasan transendental, Toto banyak mengaitkannya dengan ajaran mahabbah dan akhlak. Menurutnya, kecerdasan ruhaniah adalah kecerdasan yang berpusatkan pada hati yang diliputi rasa cinta mahabbah kepada Allah SWT. Toto pun menggunakan taqwa sebagai indikator pengukurannya. Melalui pemikiran Toto, Syahmuharnis dan Harry Sidharta mencoba penelitian lebih lanjut untuk menjelaskan berbagai pandangan ilmiah tentang spiritualisme dan konsep kehidupan menurut aturan transendental. Menurut keduanya, konsep kecerdasan ini sangat perlu dipahami agar meresap ke dalam akal budi manusia, sehingga melandasi seluruh perilakunya sehari-hari. Konsep TQ dalam buku mereka pun sama dengan konsep TI ciptaan Toto. Hanya saja, TQ yang merupakan pengembangan lanjutan dari TI ciptaan Toto ini lebih jelas lagi, terutama dalam penjabaran cara pengukuran dan kaitan TQ dengan konsep kecerdasan lainnya yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu, seperti IQ, EQ, SQ, dan lainnya. Jenis-Jenis Transcendental Quotient TQ Menurut Syahmuharnis dan Harry, indikator perilaku manusia dengan kecerdasan transendental TQ yang tinggi dapat diperhatikan dari dua jenis perilaku, yaitu dalam beribadah dan kehidupan sehari-hari. Berikut daftar perilaku manusia yang termasuk dalam dua jenis TQ. Perilaku dalam beribadah mencakup dua hal, yaitu Hanya menyembah Allah SWT. Menjalankan kewajiban agama. Dalam perilaku sehari-hari mencakup 22 hal, antara lain Menyayangi kedua orang tua. Memiliki integritas yang tinggi. Bertanggung jawab. Berlaku adil. Disiplin dan sungguh-sungguh. Cerdas dan berilmu. Tahan terhadap cobaan. Selalu mensyukuri nikmat. Terpercaya amanah. Tidak sombong. Produktif, inovatif, dan kreatif. Selalu berpikir positif dan termotivasi. Selalu berbuat kebajikan dan mencegah kemungkaran. Menjaga kebersihan diri. Percaya diri dan berusaha konsisten. Tidak pemarah dan suka memberi maaf. Tidak boros dan kikir. Bersatu dan menjaga silaturahmi. Peduli dan menghargai. Selalu menjaga ucapannya. Selalu berusaha untuk lebih baik. Memiliki toleransi yang tinggi tanpa mengorbankan aqidah. Bagi para pencipta konsep kecerdasan transendental ini, manusia yang memiliki TQ tinggi maka secara otomatis memiliki EQ, SQ, dan Quotient lainnya dengan tingkat yang tinggi pula. Namun, manusia itu belum tentu memiliki IQ yang tinggi, tapi termasuk orang yang cerdas. Orang-orang yang memiliki TQ tinggi telah memahami dan mengamalkan aturan transendental secara sungguh-sungguh. Tata aturan bagi manusia untuk menjalankan hidup, yaitu memperoleh kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Aturan tersebut mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam menjalankan ibadah maupun dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Mereka menjalankan kehidupan dengan selalu mengerahkan akal-budi, menjaga kesadaran diri, mengedepankan etika dan moral, dilandasi iman dan takwa, mengacu kepada aturan trasendental, dan selalu mengiringi perjuangan hidupnya dengan doa dan ibadah. Semua perilaku di atas adalah komponen kecerdasan transendental TQ. Kesimpulan Dari penjelasan diatas, tentunya Grameds bisa menarik kesimpulan dari perbedaan IQ, EQ, dan TQ. Ketiganya memiliki perbedaan yang sangat jauh. IQ digunakan untuk mengukur kecerdasan intelektual, EQ mengukur kecerdasan emosional seseorang, sedangkan TQ adalah ukuran kecerdasan dari sudut pandang agama. Ketiganya memiliki aspek atau jenisnya masing-masing. Grameds pun bisa mengembangkan aspek-aspek tersebut untuk meningkatkan tiga jenis kecerdasanmu. Grameds dapat menemukan banyak sekali buku-buku cara meningkatkan IQ, EQ, dan TQ di Gramedia kesayangan mu atau melalui Nah, itulah penjelasan singkat dan sederhana mengenai IQ, EQ, dan TQ. Sekarang Grameds sudah lebih paham, bukan? Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Penulis Indah Utami Baca Juga! Contoh Soal Psikotes dan Trik Untuk Menjawabnya Mengenal Apa Itu Perkembangan Kognitif dan Tahapannya Pengertian Kurikulum dan Fungsinya Dalam Pendidikan Memahami Apa Itu Teori Psikoanalisis Kemampuan Kognitif Untuk Berpikir Tipe Kepribadian Berdasarkan Golongan Darah Mengenal Sistem Syaraf pada Manusia Cara Menghafal dengan Cepat dan Mudah ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien 13 Apr 2018 by Liefa Alkautsar* Assalamualaikum Ayah dan Bunda, adakah di sini yang pernah mendengar AQ Adversity Quotient? AQ adalah salah satu jenis kecerdasan yang baru-baru ini muncul, padahal sejak dahulu kala AQ sudah ada di dalam diri manusia. Jika dulu kita disibukkan dengan seberapa tinggi IQ atau kecerdasan intelektual, maka sekarang kita harus lebih terbuka dan mulai mempertimbangkan EQ, SQ bahkan AQ. Karena kesuksesan tak melulu soal angka di dalam raport atau seberapa besar nilai ulangan. Tapi kesuksesan adalah keseimbangan antara IQ, EQ, SQ dan AQ. Sederhananya gini, gimana kita atau anak kita menjadi orang yang cerdas, berakhlakul karimah, sholeh dan bermanfaat untuk semua. Hem,,, enakkan? Hehehe Ok, yuk kita lihat satu persatu apasih IQ, EQ, SQ dan AQ itu? Kecerdasan intelektual atau yang biasa disebut dengan IQ merupakan kecerdasan yang dibangun oleh otak kiri. Kecerdasan ini mencakup kecerdasan linear, matematik, dan logis sistematis. Kecerdasan ini menghasilkan pola pikir yang berdasarkan logika, tepat, akurat, dan dapat dipercaya. Orang dengan kecerdasan ini akan mampu memiliki analisis yang tajam dan memiliki kemampuan untuk menyusun strategi dengan baik. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan individu untuk mengenal emosi diri sendiri, emosi orang lain, memotivasi diri sendiri, dan mengelola dengan baik emosi pada diri sendiri dalam berhubungan dengan orang lain. Orang dengan EQ yang baik, mampu menyelesaikan dan bertanggung jawab penuh pada pekerjaan, mudah bersosialisasi, mampu membuat keputusan yang manusiawi, dan berpegang pada komitmen Dalam teorinya Robert menjawab bahwa kecerdasan Emosi adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan spiritual berhubungan dengan perlindungan dan pengembangan jiwa, yang dalam Kamus Bahasa Inggris Oxford didefinisikan sebagai “identitas moral dan emosional” serta intensitas dari “energi intelektual dan emosional”. Seorang pakar spiritual mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kemampuan menggunakan spiritualisme sebagai cara untuk mencapai tujuan dan memecahkan masalah. Menurutnya kecerdasan spiritual terdiri dari empat kemampuan berikut Mampu mengendalikan tubuh dan benda di sekitar. Mampu mengambil manfaat dan makna dari pengalaman sehari-hari. Mampu memanfaatkan sumber daya spiritual untuk memecahkan masalah. Berbudi luhur. AQ Adversity Quotient adalah kecerdasan seseorang dalam mengatasi tantangan atau kesulitan hidup tanpa merasa putus asa. Setiap individu memiliki pola pikir yang berbeda2 dalam memandang "Adversity" tantangan, kesulitan, hambatan maupun emosi. Hanya individu yang ber AQ tinggi mampu bertahan hidup survive. Jadi, jika ada yang bertanya kecerdasan manakah yang lebih baik? Maka jawabannya adalah TIDAK ADA! Ya, karena semua kecerdasan haruslah berjalan seiring dan saling bersinergi. Orang yang cerdas dan berIQ tinggi tidak akan dihormati jika dia tidak menghormati orang lain. Ataupun orang yang cerdas, pandai bersosialisasi tapi tidak bisa survive menghadapi hidup dan selalu merasa putus asa juga tidak akan bisa bertahan. IQ, EQ, SQ dan AQ ibarat anggota tubuh, saling memberikan manfaat dan haruslah tumbuh bersama agar bisa digunakan sebagaimana fungsinya. Walaupun ada salah satu yang dominan bukan berarti kecerdasan yang lain tidak bisa dioptimalkan. Semoga bermanfaat!!! *Pemerhati Pendidikan Anak Tinggal di Sidoarjo Setidaknya ada empat jenis kecerdasan manusia, yakni IQ, EQ, SQ, dan TQ. - Setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda dan enggak bisa disamakan satu sama lain. Nah, setidaknya ada empat jenis kecerdasan manusia, yakni IQ, EQ, SQ, dan TQ. Apakah kamu sudah tahu apa itu IQ, EQ, SQ, dan TQ? IQ adalah kecerdasan intelektual, sementara EQ merupakan kecerdasan emosional EQ. Nah, kalau SQ adalah kecerdasan spiritual dan TQ ialah kecerdasan transendental. Berikut ini penjelasan selengkapnya tentang IQ, EQ, SQ, dan TQ. Kita simak bersama, yuk, Kids! Baca Juga Enggak Cuma IQ yang Tinggi, Beberapa Hal Ini Juga Bisa Menunjukkan Kecerdasan yang Kita Miliki Apa Itu IQ? Anak sedang belajar matematika ilustrasi Mungkin di antara empat jenis kecerdasan, IQ paling enggak asing, ya, Kids. IQ adalah kependekan dari Intellegence Qoutient atau kecerdasan intelektual. IQ merupakan kecerdasan kognitif atau aktivitas berpikir yang erat kaitannya dengan beberapa kemampuan seperti kemampuan mengingat, memahami, menganalisis, mengevaluasi, serta memecahkan masalah. Kecerdasan ini juga berkaitan erat dengan berpikir secara rasional seperti yang sering dirangsang di sekolah, Kids. Misalnya, saat kita belajar tentang matematika, kita dilatih untuk memahami, menganalisis, dan memecahkan masalah dari soal. Baca Juga Satu Langkah di Depan, 3 Zodiak Ini Disebut Punya Tingkat Kecerdasan Lebih Tinggi dari Zodiak Lain, Kamu Termasuk? Apa Itu EQ? EQ atau Emotional Qoutient merupakan kecerdasan emosional yang berkaitan dengan karakter. Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan diri dalam mengontrol perasaan, mengenali perasaan orang lain, adaptasi, disiplin, tanggung jawab, kerja sama, dan juga komitmen. Seseorang yang enggak memiliki EQ yang baik enggak akan bisa mengontrol amarah, kurang terbuka, sulit bekerja sama dengan orang lain, mudah curiga, susah memaafkan, enggak bisa berempati, dan lain sebagainya. Banyak hal dalam hidup yang lebih banyak dibangun oleh kecerdasan emosional daripada kecerdasan intelektual. Apa Itu SQ? Selain IQ dan EQ, ada pula SQ atau Spiritual Qoutient yang merupakan kecerdasan jiwa. Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan untuk jujur, adil, menghargai, kasih sayang, toleransi, empati, rendah hati, sikap ramah, dan sebagainya. Selain itu, SQ juga berarti kemampuan seseorang untuk mengerti dan memaknai apa yang dihadapinya dalam kehidupan. Nah, SQ ini merupakan sumber bimbingan atau arahan bagi kecerdasan lain, yakni IQ dan EQ, lo. Baca Juga Bisa Dilihat dari Segi Golongan Darah, Ternyata Ini Kondisi Emosional Kita Berdasarkan Tipe Golongan Darah Apa Itu TQ? Terakhir, ada pula yang disebut TQ atau Trancendental Quotient. TQ merupakan kecerdasan transendental yang berkaitan dengan kemampuan seseorang memaknai hidup dan kehidupannya dalam perspektif agama. TQ atau juga bisa disebut sebagai kecerdasan ruhaniah/ilahiyah merupakan pengembangan dari kecerdasan spiritual. Kecerdasan transendental ini memiliki konsep visioner jauh ke depan, Kids. - Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan 1. Pengertian Kecerdasan Menurut wikipedia, ada beberapa cara untuk mendefinisikan kecerdasan. Dalam beberapa kasus, kecerdasan bisa termasuk kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan, atau kebijaksanaan. Namun, beberapa psikolog tak memasukkan hal-hal tadi dalam kerangka definisi kecerdasan. Kecerdasan biasanya merujuk pada kemampuan atau kapasitas mental dalam berpikir, namun belum terdapat definisi yang memuaskan mengenai kecerdasan. Stenberg & Slater 1982 mendefinisikannya sebagai tindakan atau pemikiran yang bertujuan dan adaptif. 2. Pengertian Kecerdasan Intelektual IQ Kecerdasan intelektual bahasa Inggris intelligence quotient, disingkat IQ adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa IQ merupakan usia mental yang dimiliki manusia berdasarkan perbandingan usia kronologis. IQ merupakan kependekan dari Intelligence Quotient yang artinya ukuran kemampuan intelektual, analitis kemampuan menganalisa, logika dan rasio seseorang. Dengan demikian, IQ berkaitan pada keterampilan berbicara, kesadaran akan sesuatu di sekelilingnya dan penguasaan matematika. Salah satu contoh sederhananya ialah apabila langit mendung, maka hari akan hujan. Atau, papa mempercayai kita untuk meletakkan televisi di dalam kamar, namun ia melarang kita menonton televisi lewat dari jam 9 malam. Apa yang terjadi bila kita melanggarnya? Papa akan memarahi kita dan menarik fasilitas televisi tersebut. 3. Pengertian Kecerdasan Emosional EQ Kecerdasan emosional bahasa Inggris emotional quotient, disingkat EQ adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai,mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan oranglain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasiakan suatu hubungan. Sedangkan, kecerdasan intelijen mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan. Kecerdasan emosional EQ belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual IQ. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan kontribusi terhadap kesuksesan seseorang. Menurut Howard Gardner 1983 terdapat lima pokok utama dari kecerdasan emosional seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain secara emosional, serta dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk memotivasi diri. EQ adalah kemampuan berkomunikasi seseorang dalam dua dimensi, yaitu arah ke dalam personal dan arah ke luar interpersonal. Personal ialah komunikasi yang dilakukan seseorang pada dirinya sendiri. Hal ini berguna untuk menumbuhkan kesadaran diri self awareness, penerimaan diri self acceptance, menghargai diri sendiri self respect, dan penguasaan diri self mastery. Contohnya ketika kita mengharapkan papa membelikan handphone tetapi papa tidak mengabulkannya. Pada masalah ini EQ personal kita bermain, seberapa besar kesadaran diri tentang manfaat handphone terhadap kita. Kemudian ketika kita menyadari bahwa manfaatnya sangat kecil, kita mulai menerima keputusan papa tersebut. Dengan menerima hal itu pula, kita tidak akan merasa sebagai orang yang menyedihkan meskipun teman-teman kita memiliki handphone. Sementara interpersonal adalah kemampuan memahami, menerima, mempercayai, dan mempengaruhi orang lain. Salah satu contoh adalah ketika kamu meminta saran dari teman dekatmu, temanmu itu akan memberikan tanggapannya. Tanggapannya itulah yang perlu kamu pahami dan terima dengan baik. 4. Pengertian Kecerdasan Spritual SQ Kecerdasan spiritual bahasa Inggris spiritual quotient, disingkat SQ adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif. SQ merupakan fasilitas yang membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai dengan persoalannya itu. Ciri utama dari SQ ini ditunjukkan dengan kesadaran seseorang untuk menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna. Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan kemampuan seseorang untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, mampu menghadapi penderitaan dan rasa sakit, mampu mengambil pelajaran yang berharga dari suatu kegagalan, mampu mewujudkan hidup sesuai dengan visi dan misi, mampu melihat keterkaitan antara berbagai hal, mandiri, serta pada akhirnya membuat seseorang mengerti akan makna hidupnya. SQ adalah kemampuan seseorang untuk dapat memahami arti hidup. Hal ini menyangkut hubunganmu dengan Tuhan, Sobat Orbit. 5. Pengertian Kecerdasan Moral MQ Kecerdasan moral bahasa Inggris moral quotient, disingkat MQ adalah kemampuan seseorang untuk membedakan benar dan salah berdasarkan keyakinan yang kuat akan etika dan menerapkannya dalam tindakan 6. Pengertian Kecerdasan Adversitas Quotient AQ AQ adalah kemampuan seseorang saat menghadapi segala kesulitan. Beberapa orang mencoba untuk tetap bertahan menghadapi kesulitan tersebut, sebagian orang lainnya mudah takluk dan menyerah. AQ adalah kemampuan / kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. Paul G Stolz dalam AQ membedakan 3 tingkatan AQ dalam masyarakat -Tingkat Quitrers orang yang berhenti Qoitrers adalah orang yang paling lemah AQ nya. Ketika ia menghadapi masalah ia langusung berhenti dan menyerah. -Tingkat Campers orang yang berkemah Orang yang memiliki tingkay Campers memiliki AQ sedang. Ia merasa cukup dan puas dengan apa yang dicapainya dan ia tidak ingin lebih maju. -Tingkat Climbers orang yang mendaki Climbers adalah orang yang ber-AQ tinggi dengan kemampuan dan kecerdasan yang tinggi untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. 7. Pengertian Kecerdasan Emotional Spiritual Quotient ESQ ESQ merupakan sebuah singkatan dari Emotional Spiritual Quotient yang merupakan gabungan EQ dan SQ, yaitu Penggabungan antara pengendalian kecerdasan emosi dan spiritual. Definisi, Emosional Spiritual Quotient ESQ Model adalah Model Kemampuan seseorang untuk memberi Makna Spiritual terhadap Pemikiran, Prilaku/Ahlak dan Kegiatan, serta Mampu Menyinergikan IQ Intelegent Quotient yang terdiri dari IQ Logika/Berpikir dan IQ Financial / Kecerdasan memenuhi kebutuhan hidupnya/keuangan, EQ Emosional Quotient dan SQ Spiritual Quotient secara komprehensif. Manfaat yang bisa di dapat adalah tercapai nya keseimabangan antara hubungan Horizontal manusia dengan manusia dan Vertikal manusia dan Tuhan. ESQ juga dapat membuat kita lebih percaya diri dalam melakukan suatu tindakan. 8. Pengertian Creativity Quotient CQ Creativity adalah potensi seorang untuk memunculkan suatu yang merupakan penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang lainnya. 5 Ciri Kreatifitas -Kelancaran / kefasihan. Kemampuan memproduksi banyak ide. -Keluwesan Kemampuan untuk mengajukan bermacam-mcam pendekatan jalan pemecahan masalah. untuk melahirkan gagasan yang original atau asli -PenguraianKemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci. -Perumusan kembaliKemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan melalui cara yang berbeda dengan yang sudah lazim. 9. Pengertian Love Quotient LQ Orang pintar adalah mereka yang memiliki IQ atau kecerdasan yang dikembangkan dengan baik. Tetapi jika orang-orang pintar itu ingin menjadi pemimpin yang baik, mereka juga membutuhkan EQ atau kecerdasan emosional, kemampuan untuk berempati dan mengekspresikan emosi. Namun menurut CEO Alibaba Jack Ma, Anda juga membutuhkan sesuatu yang ia sebut 'LQ' "Jika Anda ingin dihormati, Anda membutuhkan LQ," pendiri dan ketua raksasa internet China itu mengatakan pada Forum Bisnis Global Bloomberg di New York awal pekan ini. “Dan apa itu LQ? Hasil dari cinta, yang mesin tidak pernah miliki. ” "Sebuah mesin tidak memiliki hati, tidak memiliki jiwa, dan tidak memiliki keyakinan," katanya. “Manusia memiliki jiwa, memiliki keyakinan, memiliki nilai; kami kreatif, kami menunjukkan bahwa kami dapat mengontrol mesin. ” Demikian Pengertian Tentang Kecerdasan, IQ, EQ, SQ, MQ, AQ, ESQ, CQ dan LQ Semoga bermanfaat buat Semua. Referensi

pengertian iq eq aq cq sq